TERBAIKNEWS.com | PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan satuan pendidikan vokasi di Jakarta. Sabtu (10/2/2024).
Strategi kolaborasi tersebut merupakan wujud komitmen kedua perusahaan dalam mendukung relevansi pendidikan vokasi melalui penguatan teaching factory serta mempersiapkan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing di bidang lingkungan hidup.
Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Direktur PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma, Yunita Fahmi, serta para direktur atau perwakilan dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat.
Satuan pendidikan vokasi tersebut adalah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Politeknik Negeri Batam (Polibatam), dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Selain dengan satuan pendidikan vokasi tersebut, kerja sama juga melibatkan Institut Teknologi PLN (ITPLN).
Sebagai tahap awal, melalui kerja sama ini PT Enerflow Engineering akan bekerja sama dengan keempat politeknik dan ITPLN untuk mengembangkan dan memproduksi perangkat dalam sistem pengolahan limbah cair dan padat untuk industri.
Pengembangan dan produksi akan dilakukan bersama-sama di unit-unit teaching factory di masing-masing politeknik dengan melibatkan IT PLN.
Sementara untuk ruang lingkup kerja sama dengan PT Siskindo Utama Dharma diwujudkan dalam penyediaan jasa layanan, kalibrasi, pemeliharaan, perbaikan gubernur, serta pengembangan suku cadang yang terkait dengan gubernur.
Governor merupakan alat yang sangat vital sebagai pengontrol pengoperasian pada satuan pembangkit (turbin generator ataupun diesel) yang dapat diatur baik secara manual atau otomatis.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Uuf Brajawidagda, dalam Berbagainya menyambut baik kerja sama tersebut.
Menurutnya, Kemendikbudristek terus berupaya menurunkan sekat-sekat antara industri dan satuan pendidikan vokasi melalui serangkaian kebijakan Merdeka Belajar. Kemendikbudristek juga terus memfasilitasi dan memperkuat kemampuan satuan-satuan pendidikan vokasi agar memiliki kemampuan untuk “menari” bersama industri melalui program-program kolaborasi industri, seperti SMK Pusat Keunggulan dan Matching Fund.
“Semoga kerja sama ini akan menjadi berkah bagi kita semua dan segera terlaksana sehingga bisa menjadi inspirasi bagi industri-industri lain untuk bisa berkontribusi kepada satuan pendidikan kita,” kata Uuf.
Menurut Uuf, berdasarkan Future of Jobs Survey 2023, terdapat 62—64% perusahaan yang akan mengadopsi teknologi di bidang Bioteknologi dan mitigasi perubahan iklim. Hal tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pendidikan vokasi sebagai garda terdepan dalam mempersiapkan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing dalam menghadapi perubahan industri.