Dampaknya akan menjadi beban yang berat, baik bagi keluarga maupun negara. Oleh karena itu, Pemerintah ingin agar semua anak-anak kita lahir dan tumbuh dengan sehat, tanpa mengalami stunting.
Gubernur Ansar menambahkan bahwa jika generasi muda semua hidup sehat tanpa stunting, ketika tumbuh dewasa dan menikah, mereka juga akan mampu melahirkan keturunan yang sehat.
“Kita juga harus bersyukur, karena tingkat stunting di Provinsi Kepri tahun lalu, yang berada di sekitar 17,6 persen, telah turun menjadi 15,4 persen. Dan tahun depan, tepatnya pada tahun 2024, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita diminta untuk menurunkan angka stunting menjadi sekitar 14 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Manajer Program Satgas Stunting BKKBN Kepri, Aditiya Wirapratomo, menyampaikan bahwa BKKBN selama ini terus melakukan pendekatan pencegahan stunting, mulai dari masa kehamilan hingga anak mencapai usia 1000 hari.
Selama kegiatan di SMKN 8 Batam, yang memiliki 5 jurusan seperti asisten keperawatan, farmasi, instrumen medis, teknologi laboratorium medis, dan teknik komputer jaringan, Gubernur Ansar juga memberikan hadiah berupa kuis kepada beberapa siswa yang beruntung. Selain itu, juga dilakukan nyanyian dan bersolawat bersama.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penyerahan piagam dukungan GeMas dari BKKBN Provinsi Kepri kepada SMKN 8. Selain itu, dilakukan acara minum obat tablet penambah darah dan pemberian vitamin untuk pencegahan stunting kepada semua siswa-siswi SMKN 8 Batam.
(Red)
Komentar