PBB Panen Kritik: Dianggap tak Becus Menjalankan Tugasnya

TERBAIKNEWS.com | Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kembali menjadi sorotan usai menunda gelaran pemungutan suara atau voting resolusi soal gencatan senjata di Gaza.

DK PBB seharusnya voting pada Senin (18/12/2023). Namun mereka menundanya, sejauh ini tak ada informasi yang jelas terkait alasan penundaan tersebut.

Sejumlah sumber mengatakan penundaan diperkirakan terjadi karena perundingan terus berlanjut mengenai teks draf dokumen rancangan resolusi. Terlepas dari itu, selama lebih dari sebulan Israel melancarkan agresi DK PBB panen kritik karena dianggap tak becus menjalankan tugasnya. Sepanjang agresi, DK PBB hanya mengeluarkan satu resolusi saat unit dipimpin China.

Pembahasan resolusi bukan tak digelar, tetapi saat hendak dikeluarkan, beberapa anggota unit ini saling veto.

Hak veto dalam PBB merupakan hak yang bisa dipakai anggota tetap untuk membatalkan keputusan, ketetapan, atau rancangan peraturan.

Resolusi baru bisa dikeluarkan jika mendapat persetujuan dari sembilan anggota non-tetap dan tak ada veto dari anggota tetap DK PBB.

Lima anggota tetap DK PBB yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China.

Lalu, kenapa hak veto hanya dimiliki DK PBB?