PLTG 25 MW Dipindahkan, DPC-PPN Kota Gunungsitoli Menuding PLN Sengaja Halangi Kemajuan Pulau Nias

Dewan Pimpinan Cabang Pemuda Peduli Nias (DPC-PPN) Kota Gunungsitoli menggelar audiensi dengan Manager PLN UP3 Nias di Kantor PLN UP3 Nias pada Selasa (30/07/24).

Hal ini dilakukan untuk membahas isu krusial terkait rencana pemindahan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang saat ini berlokasi di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, ke Sulawesi.

Audiensi ini dihadiri oleh Ketua DPC-PPN Kota Gunungsitoli, Nota Ziliwu, Wakil Ketua Daniel Trisman Zebua, S.Pd, Sekretaris Hendra K. Zebua, SH dan Petrus M. Zendrato, S.Pd, Manager PLN UP3 Nias, Revi Aldrian, dan beberapa jajaran Pimpinan PLN UP3 Nias.

Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam mengenai latar belakang keputusan pemindahan, dampak yang mungkin timbul, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi potensi masalah yang dihadapi masyarakat.

Ketua DPC-PPN Kota Gunungsitoli, Nota Ziliwu, menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai rencana PLN tentang pemindahan PLTG 25 MW yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024.

“PLTG 25 MW di Gunungsitoli Idanoi itu merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk merespon keluhan masyarakat dan Pemerintah Daerah se-Kepulauan Nias pada saat melakukan kunjungan kerja pada 19 Agustus 2016,” ungkapnya.

Dengan adanya penambahan 25 MW itu, Presiden Joko Widodo berharap pemerintah daerah setempat dapat berusaha mendatangkan investor yang mampu memajukan pariwisata dan perikanan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Yang sekarang ada 27, saya tambah 25 megawatt. Selesai nanti bulan Oktober,” terang Presiden seperti dilansir pada situs setkab.go.id.

Merujuk pada kebijakan Presiden untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi itu, Ketua DPC PPN Kota Gunungsitoli menyesalkan adanya kebijakan dari PLN untuk memindahkan PLTG 25 MW dimaksud secara sepihak.