Selanjutnya, Amsakar mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan kekompakan. Ia juga menekankan bahwa sukses dalam pembangunan Batam bukanlah hasil karya individu semata, melainkan buah dari kolaborasi ide-ide yang berasal dari masyarakat yang hidup dalam suasana saling rukun dan akrab.
“Kita perlu secara kontinu mengingatkan betapa pentingnya menyebarkan informasi yang akurat dan positif, sambil menjauhi fitnah yang berpotensi mengganggu persatuan serta kerukunan di tengah-tengah kita. Dengan melaksanakan tindakan ini, kita mampu menjaga kebersamaan dan harmoni dalam masyarakat,” pungkasnya.
Terakhir, Amsakar berpesan dan berharap kepada para Guru TPQ dan seluruh masyarakat kota Batam, khususnya menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak tahun 2024 untuk tetap menjaga kondusifitas Batam. Ia menyebut bahwa politik itu cerita setiap 5 tahun saja, namun silahturahmi yang seperti ini bisa berpuluh – puluh tahun.
“Saya berharap hubungan persaudaraan, bertetangga tidak akan runtuh karena berbeda pandangan politiknya. Sebaliknya, jadilah telinga dan mata serta penyambung lidah ASLI ke saudara, tetangga, sahabat, rekan, dan seluruh masyarakat kota Batam. Ceritakanlah ASLI ini kepada mereka. ASLI ingin Pilkada ini berjalan dengan terhormat dan bermartabat, artinya tidak mempersoalkan daftar dosa orang, tidak mencuplik lagi bekas video-video masa lalu orang, tidak terperangkap pada cara-cara politik yang kontra produktif,” tutupnya./Red.
Komentar