TERBAIKNEWS.COM | Atmosfir “Pengumuman dan Pernyataan Batutulis” yang disuarakan dan dikumandangkan oleh Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Prof. DR. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri, memiliki substansi dan mempunyai narasi “ideologis” kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan Indonesia Raya. Sebuah dan serangkaian yang mengandung “Pesan” tegas dan jelas ; serta mengandung “Pesan” kuat dan kukuh. Pesan yang merefleksikan dan menunjukkan “Pengumuman dan Pernyataan Ideologis Strategis” untuk memastikan, memosisikan, dan menegakkan Indonesia Raya. Atmosfir Indonesia Raya dengan ideologi kepemimpinan nasional yang setia dan taat serta tunduk dan patuh pada “Politik Nasional Pancasila dan Politik Nasional UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945” (Kerakyatan, Kebangsaan, dan Kenegaraan).
Pengumuman dan Pernyataan “Indonesia Raya” tersebut merupakan perspektif ideologis yang mengarahkan dan mengukuhkan eksistensi, posisi, dan orientasi Republik Indonesia (RI). Hakekatnya adalah Republik Indonesia yang berbasis dan yang bertumpu pada ekosistem kepemimpinan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kualitas dan integritas kepemimpinan yang berideologi dan berfalsafah Pancasila secara demokratis konstitusional berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 dengan beretos jiwa semangat Bhinneka Tunggal Ika. NKRI yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil, dan Makmur.
Ekosistem kepemimpinan tersebut merujuk dan menunjuk pada sebuah kepemimpinan yang berurat dan berakar pada “sosial kultural ideologis Keindonesiaan”. Juga sebuah kepemimpinan yang menganuti dan mengandungi ikatan “Merah Putih” Indonesia Raya. Lagi pula sebuah kepemimpinan yang berbasis dan bertumpu pada Cita-Cita Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945″. Keberadaan, keberhasilan, dan kemajuan kepemimpinan Presiden RI Jokowi adalah tipologi kepemimpinan yang “merujuk dan menunjuk” pada ekosistem kepemimpinan tersebut. Kehadiran, kebangkitan, keunggulan kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo merupakan tipikal figur yang “merujuk dan menunjuk” pada ekosistem tersebut juga.
Kualitas atmosfir Pengumuman dan Pernyataan tersebut – dengan segenap dan keseluruhan Pesan Batutulis, pada dasarnya menjadi dan semakin menggema mendalam, meluas, dan meninggi dayanya. Daya keberpengaruhannya dan daya kebermanfaatannya. Perihal tersebut karena disampaikan oleh Ketum Partai “Terbesar” dan Partai “Penguasa” (Pemenang Eksekutif dan Legislatif) yang juga Presiden Kelima RI yaitu Megawati Soekarnoputri. Ada relasi historis, sosiologis, dan ideologis antara kepemimpinan yang “kuat, kukuh, dan mengakar, membumi, merakyat, menegara” dengan konteks Indonesia dan Geopolitik Strategis nasional, regional, dan internasional. Keberadaan relasi tersebut semakin menemukan relevansi dan aktualisasi dengan kedatangan dan kehadiran Presiden RI Jokowi yang merupakan Kader PDI Perjuangan.
Keberadaan dan Kata Sambutan Presiden RI Jokowi dalam acara “Forum Batutulis”, pada dasarnya semakin bermakna serius dan berarti sungguh-sungguh. Semakin menguati dan memaknai episode Pengumunan dan Pernyataan Batutulis dalam kerangka “Politik Bernegara Indonesia”. Kerangka Politik tersebut untuk mengukuhkan dan menguatkan “Pembangunan Indonesia Maju” melalui kualitas dan integritas figur kepemimpinan nasional. Kualifikasi kepemimpinan nasional yang “Beratmosfir Sama, Senafas, Sehati, Serupa, Sevisi, Semisi, Seirama, Sebangun, Seaksi, Seayun “. Beratmosfir sama dalam “satu tarikan nafas dan ungkapan hati” atas garis kebijakan dasar dan agenda program kegiatan yang sama secara historis, sosiologis, dan ideologis.
Dentuman Pengumuman dan Pernyataan tersebut, pada gilirannya menggetarkan, menggerakkan, dan menumbuhkan konstelasi dan konfigurasi Keindonesiaan yang Berdaulat di bidang Politik ; Berdikari secara Ekonomi ; Berkepribadian dalam Kebudayaan Indonesia. Agenda nasional dan kebijakan negara berkedudukan untuk menegakkan dasar-dasar dan membumikan nilai-nilai Keberdaulatan, Keberdikarian, dan Keberkepribadian Indonesia tersebut. Perihal tersebut tentu harus senantiasa menjadi landasan dan arahan ideologis bagi kepemimpinan. Pengumuman dan Pernyataan tersebut tidak sekadar hanya dentuman konvensional biasa melainkan sebuah dentuman aktual luar biasa. Sebuah dentuman yang mengandung satu tarikan nafas ideologis dan ungkapan hati yang bersifat panjang dan utuh berkelanjutan. Intisarinya adalah untuk membangun dan memajukan Indonesia Raya secara Bergotongtoyong.
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menetapkan Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) sebagai “Kader dan Petugas Partai” untuk Ditingkatkan Penugasannya menjadi Calon Presiden (Capres) RI dari PDI Perjuangan dalam Pilpres tahun 2024. Penetapan disampaikan secara langsung dan terbuka melalui Pengumuman dan Pernyataan secara formal institusional kepartaian dalam sebuah rapat DPP PDI Perjuangan yang “Ke-140 dan yang Diperluas”. Pengumuman dan Pernyataan disampaikan pada hari Jumat, tanggal 21 April 2023, bertempat di Istana Batutulis, Bogor, Jabar, Indonesia. Bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri, baik yang MerayakanNya pada hari Jumat, tanggal 21 April 2024 maupun yang MerayakanNya pada hari Sabtu, tanggal 22 April 2024 ; dan Bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini pada hari Jumat, tanggal 21 April 2023.
Spritualitas (etos jiwa semangat) sosial kultural politikal dan suasana kebatinan atas “ruang waktu dan lokasi tempat” Pengumuman dan Pernyataan – sangat bersifat Simbolik. Terlahir dan bertumbuh sebuah “simbol” serta terbangun dan berkembang serangkaian “lambang” khusus dan tertentu yang senantiasa menjelaskan dan menegaskan eksistensi, posisi, dan orientasi hati, pikiran, sikap, dan tindakan ideologis. Eksistensi, posisi, dan orientasi yang kemudian berfungsi untuk semakin mengingatkan dan meneguhkan Nilai-Nilai Kesejarahan, Kebudayaan, Kejuangan, Kerakyatan, Kebangsaan, dan Kenegaraan Indonesia Raya.
Presiden RI Jokowi sebagai Kader PDI Perjuangan, secara langsung dan khusus menghadiri dan mengikuti keseluruhan rangkaian acara Pengumuman dan Pernyataan Penetapan Capres RI dari PDI Perjuangan. Presiden RI Jokowi juga “Berbicara Inti Strategis Visioner Misioner” dengan menyampaikan Kata Sambutan. Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri, memimpin, dan sekaligus menyampaikan Kata Sambutan dan Pengarahan dalam acara “Sidang Politik Partai Pengumuman dan Pernyataan Penetapan Capres RI”. Juga dihadiri dan diikuti secara fisik dan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo (Kepala Situation Room DPP PDI Perjuangan) ; Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (Ketua DPR-RI) ; Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ; Bendahara Umum (Bendum) DPP PDI Perjuangan Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara/Sulut) ; dan mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan Pramono Anung Wibowo (Menteri Sekretaris Kabinet RI).
Nilai-Nilai atmosfir Pengumuman dan Pernyataan Batutulis, diletakkan dan dikerangkakan dalam konteks Geopolitik Strategis nasional Indonesia, kawasan regional, dan dunia internasional. Terminologi dari Pengumuman dan Pernyataan tersebut tidak saja hanya sekadar mengenai Capres dan Pilpres tahun 2024. Namun sesungguhnya berkaitan dan sejatinya berintikan pada keluasan dan kedalaman “cakrawala” untuk menjaga, merawat, mengawal, dan membangun Indonesia. Berkaitan dan berintikan pada “horizon” atas kondisi, proyeksi, dan orientasi Indonesia masa kini dan masa depan. Sistem Nilai (Nilai-Nilai) mengenai kualitas dan integritas Indonesia Raya yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil, dan Makmur.
Ketepatan dan ketajaman atmosfir tersebut justru memasuki, menguati, dan memaknai perihal strategis ideologis kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan RI. Atmosfir yang diposisikan, diorientasikan, dan difungsikan untuk semakin melanjutkan, memastikan, dan menguatkan Negara Pancasila Indonesia ; Negara Konstitusi Indonesia terutama dalam perspektif Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 ; dan Negara Proklamasi Indonesia. Penetapan Ganjar Pranowo menjadi Capres RI, berada dan bergerak dalam keseluruhan atmosfir Pengumuman dan Pernyataan Batutulis. Pesan Pengumuman dan Penetapan tersebut adalah demi untuk Keluhuran, Kemuliaan, dan Keagungan Indonesia. Dengan demikian merupakan dan menjadi kebutuhan dan kepentingan kolegial universal nasional Indonesia Raya.
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, berdasarkan Keputusan Kongres PDI Perjuangan dan berdasarkan Konstitusi (AD dan ART) PDI Perjuangan, memiliki dan mempunyai Mandat Penuh dan Hak Prerogatif untuk memilih, memutuskan, dan menetapkan Capres dari PDI Perjuangan dalam Pilpres tahun 2024. Kualitas, integritas, dan kredibilitas Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah kepemimpinan negarawan yang memiliki kewibawaan personal, moral, kultural, dan politikal serta mempunyai kekuatan massal, institusional, struktural, sosial, dan politikal. Ekosistem kepemimpinan yang sudah teruji, terbukti, dan terkonfirmasi dari pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan strategis ideologis kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Cakrawala dan horizon “Politik Bernegara Indonesia” kepemimpinan nasional tersebut adalah Politik Berkarakter, Politik Berwatak, Politik Berkepribadian, Politik Berkebudayaan, Politik Berkemanusiaan, Politik Berkeadilan, Politik Berkeadaban, Politik Bergotongroyong, Politik Berkerakyatan, Politik Berkebangsaan, Politik Berkenegaraan.
Politik Bernegara Indonesia tersebut kemudian melahirkan, menumbuhkan, dan mengembangkan Politik Bernegara Indonesia – melalui dan dari kualitas, integritas, dan kredibilitas kepemimpinan. Hakekatnya adalah kepemimpinan yang senantiasa setia, taat, teguh, dan tegas menentang, melawan, memerangi, dan menghilangi “penjajahan, penindasan, penghisapan, kolonialisme, imperialisme, neokolonialisme, neoimperialisme, intervensi, invasi, aneksasi”. Politik Bernegara Indonesia tersebut ditandai, dilengkapi, dikuati, dan dimaknai dengan Pemikiran Geopolitik Strategis Bung Karno dalam konteks tataran lokal dan nasional dengan skala politik dalam negeri Indonesia ; serta tataran regional dan internasional dengan skala politik luar negeri Indonesia.
Cakrawala dan horizon Politik Bernegara Indonesia tersebut berdasar, bersandar, bersumber, dan berasal dari Nilai-Nilai keluhuran, kemuliaan, dan keagungan masyarakat dan bangsa Indonesia. Berdasar, bersandar, bersumber, dan berasal dari Nilai-Nilai ideologi dan falsafah Pancasila yang Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni sejak ditetapkan oleh Presiden RI Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) RI. Juga berdasar, bersandar, bersumber, dan berasal dari Ketentuan konstitusi UUD NRI Tahun 1945 terutama Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Lagi pula berdasar, bersandar, bersumber, dan berasal dari “Pesan Teks dan Perintah Narasi” Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Dan lagi pula berdasar, bersandar, bersumber, dan berasal dari Amanat Penderitaan, Api Perjuangan, dan Aspirasi Pergerakan Rakyat Indonesia.
Komentar