Tingkatkan Relevansi Jurusan Dengan Dunia Industri

TERBAIKNEWS.com | Perhelatan Business Matching 2024 secara resmi ditutup oleh Menteri Perekonomian Maritim dan Investasi selaku Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), Luhut Binsar Pandjaitan, pada (7/3) di Bali. Jumat (8/3/2024).

Dalam sambutannya, Menko Luhut menekankan bahwa program P3DN merupakan bagian dari suksesnya perkembangan dunia industri bangsa Indonesia.

Menko Luhut juga mengajak kepada masyarakat Indonesia agar memiliki kebanggaam dan mau menggunakan produk-produk hasil buatan dalam negeri. “Pada kesempatan ini saya juga berpesan kepada lembaga pemerintah agar tidak hanya berfokus pada penghabisan anggaran, namun daya serap anggaran itu juga harus digunakan secara berkualitas dan efisien, salah satunya adalah dengan membelanjakan produk dalam negeri,” ungkap Luhut.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, menegaskan bahwa faktor utama dan selalu harus menjadi pertimbangan dalam korelasi dunia pendidikan dengan industri adalah lulusan itu sendiri.

Menurut Kiki, Kemendikbudristek terus berupaya memastikan lulusan vokasi harus berelevansi setinggi mungkin sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Ketika ada permintaan produk dalam negeri yang meningkat, maka industri-industri dalam negeri, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu akan membutuhkan upaya inovatif untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Kemana mereka akan mencari dalam waktu yang cepat? Dengan jumlah pesanan yang sudah berdatangan mereka akan mencari lulusan vokasi, mereka menjadikan lulusan vokasi sebagai teaching factory dan mitra mereka dalam menyiapkan suku cadang, serta pembuat dari produksinya,” tegas Kiki.

Dirjen Kiki menambahkan bahwa dampak dari kebijakan P3DN bagi sektor pendidikan adalah sangat positif. Saat ini anak-anak vokasi bukan hanya belajar membuat dan melakukan praktik, namun mereka juga sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan. “Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Pada level perguruan tinggi riset yang mereka lakukan akan semakin maju dan berkuaitas,” tambah Kiki.

Selanjutnya, Kiki berharap produksi vokasi terus berkembang, memproduksi karya secara massal, dipasarkan ke pasar industri, dan dipakai oleh masyarakat Indonesia. “Kami diberi arahan oleh Menko Luhut agar ayo buat produksi yang lebih baik lagi, menyiapkan hasil inovasi ini agar dapat dipakai oleh masyarakat dengan tetap menjaga kualitas serta mematuhi perizinan yang ada,” pungkas Kiki.