Warga Kampung Pelita VI Menolak, Tim Terpadu Batam Terus Beraksi

TERBAIKNEWS.com | Warga Kampung Pelita VI yang berjumlah 24 rumah mengeluh dan merasa tertindas atas apa yang dilakukan oleh tim terpadu Batam terkait persoalan pelebaran jalan, yang notabenenya jalan yang biasa digunakan tersebut adalah jalan umum warga.

Informasi ini didapatkan oleh tim media saat menjumpai sejumlah warga di lokasi pada Kamis (27/7/2023) sekira sore hari, menyampaikan bahwa jalan pelita VI (enam) sudah sesuai dengan jalan umum lainnya karena jalan tersebut diperuntukkan untuk jalan warga. Namun, pada kenyataannya, jalan tersebut dilakukan pelebaran lagi sehingga berdampak rumah warga pelita VI.

Menurut sejumlah warga yang ditemui tim media ini mengatakan, pelebaran jalan untuk mengembalikan ke ukuran 15 meter, bukanlah akibat pencaplokan tanah oleh pemilik rumah. Warga telah membangun sesuai dengan PL dan Fatwa Planologi. Fakta yang sebenarnya. Lebih lanjut, pihaknya telah mematuhi penggunaan lahan serta rumah yang ada berjejer dengan rapi di luar Right Of Way (ROW) jalan.

Warga Kampung Pelita VI Menolak Tim Terpadu Batam Tetap Beraksi

Anehnya, Tim Terpadu Batam yang dipimpin Imam Tohari sebagai koordinator melalui surat yang dikirim ke warga, menyatakan akan mengambil tanah warga hingga 2,5 meter dari bibir jalan ke halaman rumah sebab jalan tersebut berubah alih dengan jalan industri, dimana di deretan sisi jalan lain tersebut tampak terkait dengan Perusahaan PT Sat Nusa Persada dan Satu Apartemen Sky Garden.

Warga mengatakan, apa pertimbangannya, sehingga kami yang dikorbankan ? Dicurigai warga, Tim Terpadu Batam disusupi kepentingan pemodal. Sebab, ada bangunan di seberang jalan yang menjorok ke ROW jalan, tidak ditindak. Malah rumah warga yang telah tertib bangunannya diperintahkan dibongkar.

Dari surat tersebut, warga melakukan rapat dan secara serentak menolak tindakan pembongkaran pagar dan pengambilan tanah yang dianggap sebagai tindakan merampas hak mereka. Bahkan warga marah, karena tidak seharusnya rumah mereka yang dibongkar.

Komentar